GAS KROMATOGRAFI
POLITEKNIK NEGERI
SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
TAHUN AJARAN 2012-2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR
BELAKANG
Kromatografi adalah cara pemisahan
campuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen campuran
tersebut diantaranya dua fase, yaitu fase diam (stationary) dan fase bergerak
(mobile). Fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair, sedangkan fase
bergerak dapat berupa zat cair atau gas. Dalam kromatografi fase bergerak dapat
berupa gas atau zat cair dan fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair.
Kromatografi
adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam-macam teknik pemisahan
yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatufasa gerak yang bisa berupa
gas ( kromatografi gas ) ataupun cair ( kromatograficair ) dan fasa diam yang
juga bisa berupa cairan ataupun suatu padatan. Hal inidikarenakan adanya
perbedaan polaritas dari fasa diam dan gerak. PenemuKromatografi adalah Tswett
yang pada tahun 1903, mencoba memisahkanpigmen-pigmen dari daun dengan
menggunakan suatu kolom yang berisi kapur(CaSO4). lstilah kromatografi
diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan daerah-daerah yang berwarna yang
bergerak kebawah kolom.
Pada waktu yang hampirbersamaan, D.T. Day juga
menggunakan kromatografi untuk memisahkan fraksi-fraksi petroleum, namun Tswett
lah yang pertama diakui sebagai penemu danyang menjelaskan tentang proses
kromatografi.Perkembangan tentang kromatografi agak lambat untuk beberapa
tahunsampai digunakan suatu teknik dalam bentuk kromatografi padatan cair
(LSC).Kemudian pada akhir tahun 1930 an dan permulaan tahun 1940
an,kromatografi mulai berkembang. Dasar kromatografi lapisan tipis
(TLC)diletakkan pada tahun 1938 oleh Izmailov dan Schreiber, dan
kemudiandiperhalus oleh Stahl pada tahun 1958. Hasil karya yang baik sekali
dari Martindan Synge pada tahun 1941 (untuk ini mereka memenangkan Nobel)
tidakhanya mengubah dengan cepat kroinatografi cair tetapi seperangkat
umumlangkah untuk pengembangan kromatografi gas dan kromatografi kertas.
Padatahun 1952 Martin dan James mempublikasikan makalah pertama
mengenaikromatografi gas.
Diantara
tahun 1952 dan akhir tahun 1960 an kromatografigas dikembangkan menjadi suatu
teknik analisis yang canggih.Kromatografi merupakan medan yang bergerak cepat
karena sangatpentingnya dalam praktek dalam banyak bidang penelitian.
Usaha-usahaberlanjut sepanjang banyak jalur, beberapa diantaranya adalah :
detektor yanglebih baik, bahan kemasan kolom yang baru, hubungan dengan
instrument lain(seperti spektrometer massa) yang dapat membantu untuk
mengidentifikasikomponen-komponen yang dipisahkan.
Banyaknya macam-macam kromatografi yang salah satunya adalah
kromatografi gas, yang merupaka metode kromatografi pertama yang dikembangkan
pada zaman instrumen dan elektronika. Kromatografi gas dapat dipakai untuk
setiap campuran dimana semua komponennya mempunyai tekanan uap yang berarti,
suhu tekanan uap yang dipakai untuk proses pemisahan. Tekanan uap memungkinkan
komponen menguap dan bergerak bersama-sama dengan fase gerak yang berupa gas.
Kromatografi gas metode yang tepat dan cepat untuk
memisahkan campuran yang sangat rumit. Waktu yang dibutuhkan beragam, mulai
dari beberapa detik untuk campuran yang sederhana sampai berjam-jam untuk
campuran yang mengandung 500-1000 komponen.
Metode ini sangat baik untuk analisis senyawa organik yang
mudah menguap seperti hidrokarbon dan eter. Analisis minyak mentah dan tekanan
uap dalam buah telah dengan sukses dilakukan dengan tehnik ini.
Efisien pemisahan ditentukan ditentukan dengan besarnya
interaksi antara sampel dan cairan, dengan menggunakan fase cair standar yang
diketahui efektif untuk berbagai senyawa.
Kromatografi gas sendiri terdiri dari 2 yaitu kromatografi
gas cairan dengan mekanisme pemisahan partisi, teknik kolom dan nama alat GLC
dan kromatografi gas padat dengan mekanisme pemisahan absorbsi, teknik kolom
dan nama alat GSC. Namun GSC jarang digunakan sehingga pada umumnya yang
disebut dengan GC saat ini adalah GLC.
Pada prinsipnya pemisahan dalam GC adalah sisebabkan oleh
perbedaan dalam kemampuan distribusi analit diantara fase gerak dan fase diam
di dalam kolom pada kecepatan dan waktu yang berbeda.
1.2.RUMUSAN
MASALAH
- Apa yang dimaksud dengan kromatografi gas ?
- Apa prinsip dari kromatografi gas ?
- Bagaimana cara kerja kromatografi gas ?
- Apa kelebihan dan kelemahan kromatografi gas ?
1.3.TUJUAN
- Untuk mempermudah proses belajar Dasar-Dasar Pemisahan Analitik terutama Kromatografi.
- Untuk mengetahui cara pemisahan campuran berdasarkan metode kromatografi gas.
- Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Analitik Instrumen.
BAB II
KROMATOGRAFI
GAS
2.1.DEFINISI
DAN TEORI KROMATOGRAFI GAS
Kromatografi Gas adalah proses pemisahan campuran menjadi
komponen-komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati
suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.
Kromatografi
gas fase gerak dan fase diamnya diantaranya :
- Fase gerak adalah gas dan zat terlarut terpisah sebagai uap. Pemisahan tercapai dengan partisi sampel antara fase gas bergerak
- Fase diam berupa cairan dengan titik didih tinggi (tidak mudah menguap) yang terikat pada zat padat penunjangnya
Kromatografi gas termasuk dalam salah satu alat analisa
(analisa kualitatif dan analisa kuantitatif), kromatografi gas dijajarkan
sebagai cara analisa yang dapat digunakan untuk menganalisa senyawa-senyawa
organic. Kita telah mengetahui bahwa ada dua jenis kromatografi gas, yatiu
kromatografi gas padat (KGP), dan kromatografi gas cair (KGC). Dalam kedua hal
ini sebagai fasa bergerak adalah gas (hingga keduanya disebut kromatografi
gas), tetapi fasa diamnya berbeda. Meskipun kedua cara tersebut mempunyai banya
persamaan. Perbedaan antara kedunya hanya tentang cara kerja.
Pada kromatografi gas padat (KGP) terdapat adsorbsi dan pada
kromatografi gas cair (KGC) terdapat partisi (larutan). Kromatografi gas padat
(KGP) digunakan sebelum tahun 1800 untuk memurnikan gas. Metode ini awalnya
kurang berkembang. Penemuan jenis-jenis padatan baru sebagi hasil riset
memperluas penggunaan metode ini. Kelemahan metode ini mirip dengan
kromatografi cair padat. Sedangkan kromatografi gas cair sering disebut oleh
para pakar kimia organic sebagai kromatografi fasa uap. Pertama kali dikenalkan
oleh James dan Martin pada tahun 1952. metode ini paling banyak digunakan
karena efisien, serba guna, cepat dan peka. Cuplikan dengan ukuran beberapa
microgram sampel dengan ukuran 10 gram masih dapat dideteksi. Komponen cuplikan
harus mempunyai tekanan beberapa torr pada suhu kolom.
2.2.PRINSIP
KERJA
Kromatografi gas mempunyai prinsip
yang sama dengan kromatografi lainnya, tapi memiliki beberapa perbedaan
misalnya proses pemisahan campuran dilakukan antara stasionary fase cair dan
gas fase gerak dan pada oven temperur gas dapat dikontrol sedangkan pada
kromatografi kolom hanya pada tahap fase cair dan temperatur tidak dimiliki.
Secara rinci prinsip kromatografi adalah udara dilewatkan
melalui nyala hydrogen (hydrogen flame) selanjutnya uap organik tersebut akan
terionisasi dan menginduksi terjadinya aliran listrik pada detektor,
kuantitas aliran listrik sebanding dengan ion.
2.3.
RANCANGAN KROMATOGRAFI GAS
Kromatografi
gas terdiri dari beberapa alat diantaranya :
1.Fase
Mobil (Gas Pembawa).
Fasa mobil (gas pembawa) dipasok dari tanki melalui
pengaturan pengurangan tekanan. Kemudian membawa cuplikan langsung ke dalam
kolom. Jika hal ini terjadi, cuplikan tidak menyebar sebelum proses pemisahan.
Cara ini cocok untuk cuplikan yang mudah menyerap.
Gas pembawa ini harus bersifat inert dan harus sangat murni.
Seringkali gas pembawa ini harus disaring untuk menahan debu uap air dan oksigen.
Gas sering digunakan adalah N2, H2 He dan Ar.
2.Sistem
Injeksi Sampel
Sampel dimasukkan ke dalam aliran gas, jika sampel berupa
cairan harus diencerkan terlebih dahulu dalam bentuk larutan. Injeksi sampel
dapat diambil dengan karet silicon ke dalam oven, banyak sampel + 0,1-10 ml.
3.Kolom
Fungsi kolom merupakan ”jantung” kromatografi gas dimana
terjadi pemisahan komponen-komponen cuplikan kolom terbuat dari baja tahan
karat, nikel, kaca.
Merupakan
jantung Chromatography, dimana pemisahan komponen cuplikan terjadi yang
berwujud puncak-puncak yang disebut Chromatogram
Faktor
yang berkaitan dengan keterpisahan puncak Chromatography adalah keefisienan
kolom dan keefisienan pelarut.
Ada
dua type kolom :
- Kolom Partisi, berisi bahan padat inert menyangga lapisan tipis cairan, disebut Chromatography Gas Cair (GLC)
- Kolom Adsorbsi, berisi partikel penyerap yang umumnya digunakan untuk analisa gas permanen dan hydrokarbon rendah, biasa disebut Chromatography Gas Padat (GSC)
4.Detektor
Fungsi detektor untuk memonitor gas pembawa yang keluar dari
kolom dan merespon perubahan komposisi yang terelusi.
Merupakan suatu gawai yang menunjukan dan mengukur banyaknya
komponen yang terpisah dalam gas pembawa.Suhu detector harus panas agar
cuplikan tak mengembun.
Pelebaran
puncak dan menghilangnya puncak komponen merupakan ciri khas terjadinya
pengembunan.
Seluruh detektor ditutup dalam oven yang lebih panas
dibanding dengan temperatur kolom. Hal itu menghentikan kondensasi dalam
detektor (pada FID).
5.Pencatat
(Recorder)
Fungsi recorder sebagai alat untuk mencetak hasil percobaan
pada sebuah kertas yang hasilnya disebut kromatogram (kumpulan puncak grafik).
2.4.CARA
KERJA KROMATOGRAFI GAS
- Mencuci jarum suntik dengan aseton dengan mengisi jarum suntik mendepak sepenuhnya dan aseton limbah ke kertas handuk. Cuci 2-3 kali.
- Tarik beberapa sampel Anda ke dalam jarum suntik. Anda mungkin perlu untuk menghilangkan gelembung udara di dalam tabung suntik oleh plunyer bergerak cepat ke atas dan ke bawah sementara jarum dalam sampel. Biasanya 1-2 mL sampel disuntikkan ke dalam GC. Boleh saja memiliki gelembung udara kecil dalam jarum suntik. Namun, Anda tidak ingin menyuntikkan sebagian besar udara atau puncak Anda akan terlalu kecil pada tabel perekam.
- Pastikan tabel perekam dan diatur ke kecepatan grafik yang sesuai (Arrow A). Mengatur baseline menggunakan nol pada tabel perekam (Arrow B). Dengan pena di tempat, menyalakan bagan (Arrow D), pastikan pena ke bawah (yang menandai kertas) dan kertas bergerak.
- Menyuntikkan sampel Anda baik ke kolom A atau kolom B sesuai instruksi. Pegang tingkat jarum suntik dan mendorong jarum sepenuhnya ke injector. Setelah Anda tidak dapat lagi melihat jarum, dengan cepat mendorong pendorong dan kemudian tarik jarum suntik injeksi keluar dari pelabuhan.
Injeksi Catatan:
injector sangat panas, jadi
berhati-hatilah untuk tidak menyentuh perak disk. Jarum akan melewati septum karet, sehingga Anda akan merasa
beberapa perlawanan. Untuk beberapa GC kita itu, kolom tidak menyelaraskan benar
dalam injector, sehingga jarum hits bagian depan kolom logam. Jika Anda merasa
bahwa Anda mendorong terhadap logam, menarik jarum keluar dari injector dan
coba lagi, mungkin di sudut yang sedikit berbeda. Jarum harus benar-benar
menghilang ke dalam injeksi untuk injeksi yang tepat sampel ke kolom
GC.Suntikkan dengan cepat untuk hasil terbaik. Jangan ragu untuk menyuntikkan
jarum setelah benar diposisikan di pelabuhan injeksi.Lepaskan jarum suntik
segera setelah injeksi. (Pelaksanaan catatan C dan D membantu untuk memastikan
bahwa semua sampel memasuki GC kolom di sekitar waktu yang sama.)
- Menandai waktu injeksi Anda pada tabel perekam. Ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan nol tepat setelah sampel disuntikkan. Hal ini sering nyaman bagi satu orang untuk menyuntikkan sampel sementara pasangan laboratorium menandai waktu injeksi di bagan perekam.
- Bersihkan jarum suntik Anda segera setelah injeksi. Jarum suntik sering tersumbat dengan cepat dan harus diganti jika mereka tidak dibersihkan setelah setiap penggunaan.
- Catatan pengaturan perekam grafik Anda selama berjalan. Anda perlu mengetahui kecepatan grafik dan pengaturan skala penuh.
- Catatan pengaturan GC selama Anda berlari. Sebuah tombol di bagian tengah bawah GC dapat diubah untuk membaca kolom (atau oven) suhu, suhu detektor dan suhu injektor pelabuhan dalam ° C. Jembatan saat ini ditampilkan dalam mA. Perhatikan bahwa ada dua skala pada layar. Berhati-hati untuk membaca skala yang tepat
2.5.
APLIKASI KROMATOGRAFI GAS
Kromatografi gas telah digunakan
pada sejumlah besar senyawa-senyawa dalam berbagai bidang. Dalam senyawa
organic dan anorganik, senyawa logam, karena persyaratan yang digunakan adalah
tekanan uap yang cocok pada suhu saat analisa dilakukan. Berikut beberapa
kegunaan kromatografi gas pada bidang-bidangmya adalah :
1. Polusi udara
Kromatografi gas merupakan alat yang
penting karena daya pemisahan yang digabungkan dengan daya sensitivitas dan
pemilihan detector GLC menjadi alat yang ideal untuk menentukan banyak senyawa
yang terdapat dalam udara yang kotor, KGCdipakai untuk menetukan Alkil-Alkil
Timbal, Hidrokarbon, aldehid, keton SO , H S, dan beberapa oksida dari nitrogen
dll.
2. Klinik
Diklinik kromatografi gas menjadi
alat untuk menangani senyawa-senyawa dalam klinik seperti : asam-asam amino,
karbohidrat, CO , dan O dalam darah, asam-asam lemak dan turunannya,
trigliserida-trigliserida, plasma steroid, barbiturate, dan vitamin
3. Bahan-bahan pelapis
Digunakan untuk menganalisa
polimer-polimer setelah dipirolisa, karet dan resin-resin sintesis.
4. Minyak atsiri
Digunakan untuk pengujian kulaitas
terhadap minyak permen, jeruk sitrat, dll.
5. Bahan makanan
Digunakan dengan TLC dan
kolom-kolom, untuk mempelajari pemalsuanatau pencampuran, kontaminasi dan
pembungkusan dengan plastic pada bahan makanan, juga dapat dipakai unutk
menguji jus, aspirin, kopi dll.
6. Sisa-sisa peptisida
KGC dengan detector yang sensitive
dapat menentukan atau pengontrolan sisa-sisa peptisida yang diantaranya senyawa
yang mengandung halogen, belerang, nitrogen, dan fosfor.
7. Perminyakan
Kromatografi gas dapat digunakan
unutk memisahkan dan mengidentifikasi hasil-hasildari gas-gas hidrokarbon yang
ringan.
8. Bidang farmasi dan obat-obatan
Kromatografi gas digunakan dalam
pengontrolan kualitas, analisa hasil-hasilbaru dalam pengamatan metabolisme
dalam zat-zatalir biologi
9. Bidang kimia/ penelitian
Digunakan untuk menentukan lama
reaksi pada pengujian kemurnian hasil.
2.6.KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN KROMATOGRAFI GAS
Kelebihan
1.
Waktu
analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggal.
2.
Dapat
menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang
tinggi.
3.
.Gas
mempunyai vikositas yang rendah.
4.
Kesetimbangan
partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis relatif cepat
dan sensitifitasnya tinggi.
5.
Pemakaian
fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat beragam
yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.
Kekurangan
1.
Teknik
Kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap
2.
Kromatografi
gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar. Pemisahan
pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan,
tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada
metode lain.
3.
Fase
gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase
diam dan zat terlarut.
2.7.
SAMPEL YANG DAPAT DIANALISIS DENGAN GC
1.
Produk
Gas Alam
2.
Kemurnian
Pelarut
3.
Asam
Lemak
4.
Residu
Pestisida
5.
Polusi
Udara
6.
Alkohol
7.
Steroid
8.
Minyak
Atsiri
9.
Flavor
10.
Ganja
(mariyuana)
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk
bermacam-macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara
suatu fasa gerak yang bisa berupa gas ( kromatografi gas ) ataupun cair (
kromatografi cair ) dan fasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu
padatan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan polaritas dari fasa diam dan
gerak.
Ada dua jenis kromatografi gas, yatiu kromatografi gas padat
(KGP), dan kromatografi gas cair (KGC).
Kromatografi
gas terdiri dari beberapa alat diantaranya :
•Fase
Mobil (Gas Pembawa)
•Sistem
Injeksi Sampel
•Kolom
•Detektor
•Pencatat
(Recorder)
3.2.
SARAN
Demikian makalah ini di susun, tentunya banyak kekurangan
baik dalam segi isi atau penyampaiannya. Oleh karena itu, saya mengharap kritik
dan saran demi kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.
Tim penulis juga berharap kromatografi gas yang telah
disajikan dalam bab pembahasan dapat dijadikan referensi ataupun tambahan
wawasan bagi pembaca sehingga dapat membedakannya dan dapat menerapkannya
secara tepat.
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU :
Adnan, Mochamad. 1997. Teknik Kromatografi untuk Analisis
Bahan Makanan. Yogyakarta: Andi Offset
Underwood, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga Jakarta.
2004
SUMBER LAIN :
Gas.http://bondiebluesy.wordpress.com/2010/03/08/kromatografi-gas/.Di
Akses 3 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar